Banyak masalah cetak offset terjadi karena banyak orang belum memahami tentang warna.
Mereka sering menganggap apa yang dilihat di layar monitor atau hape pasti bisa dicetak di offset persis seperti warna yang mereka lihat.
Hindarkan asumsi keliru tersebut untuk mendapatkan hasil cetak yang maksimal.
Postingan ini bertujuan untuk menghindarkan asumsi yang salah tersebut supaya bisa mendapatkan hasil cetak yang maksimal.
Teori Dasar Warna
Apa itu warna?
Secara teori warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu Cahaya, Objek dan Observer (dapat berupa mata kita atau alat ukur).
Mata manusia terdiri atas 3 receptor yang peka terhadap warna red (merah), green (hijau) dan blue (biru).
Ada 2 cara pencampuran warna : Warna additive dan Warna subtractive.
Pencampuran warna additive adalah pencampuran warna primer cahaya yaitu warna merah, hijau dan biru.
Pencampuran 2 warna primer akan menghasilkan warna sekunder yaitu Cyan, Magenta dan Yellow.
Pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, layar handphone, video, scanner dll.
Warna subtractive adalah warna sekunder dari warna additive yaitu Cyan, Magenta dan Yellow namun warna subtractive dibentuk dari pigmen warna yang bersifat transparan.
Tinta Cetak adalah contoh pencampuran warna subtractive.
Pencampuran warna subctractive cyan, magenta dan yellow seharusnya menghasilkan warna hitam tetapi kenyataan di lapangan adalah warna coklat tua, oleh sebab itu ditambahkan warna hitam (black dinyatakan dengan warna K berasal dari kata key) untuk menambah kepekatannya.
Masalah-masalah yang dihadapi di industri percetakan offset berkenaan dengan warna.
Mata kita bersifat subyektif.
Contohnya saat saya menyebutkan biru dongker, setiap orang pasti membayangkan warna biru yang berbeda-beda.
Customer sering meminta warna tertentu melalui gambar yang dikirimkan via wa atau kadang menyebutkan warna tertentu.
Karena setting di setiap gadget berbeda dan persepsi warna kita yang berbeda, persepsi tentang warna tersebut harus disamakan dulu.
Lebih baik wana yang diminta dikirimkan dalam bentuk cetak.
Setelah persepsi sama, warna yang diminta bisa sesuai.
Kenapa harus dalam bentuk cetak?
- Karena kalau mereka mengirimkan dalam bentuk gambar di hape, persepsi nya sudah beda warna di hape adalah pencampuran warna additive padahal cetak offset adalah pencampuran warna subtractive. Tidak mungkin bisa dikejar warnanya di mesin offset.
- Contoh warna cetak yang mereka kirim adalah acuan cetak yang sudah kita sepakati bersama. Acuan tersebut bisa menghindari terjadinya konflik karena perbedaan persepsi warna.
Komposisi warna berpengaruh terhadap hasil cetak.
Yang paling sering ditemui warna hitam pekat dengan komposisi warna C = 100, M = 100, Y = 100, K = 100.
Warna di offset disarankan tidak melebihi jumlah total 300, contoh di atas total 400 (100+100+100+100) sehingga tidak disarankan.
Jumlah di atas 300 tidak masalah asal bidang yang dicetak kecil tetapi dalam bidang yang besar risiko terjadi set off dan picking besar sekali.
Set Off terjadi ketika tinta menempel ke bagian sisi kertas yang lain atau mengenai permukaan cetak yang lain.
Efeknya cetakan seperti berbayang dan kotor.
Picking terjadi ketika tinta dialihkan ke bahan cetak ada partikel kertas yang terbawa saat tinta melepaskan diri dari permukaan.
Efeknya cetakan ada bintik-bintik putih karena kertas yang tercerabut.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah-masalah cetak offset, anda bisa mempelajari di sini,
Kesimpulan
Salah satu alat bantu untuk menyamakan persepsi kita dan customer yaitu color chart.
Color Chart terdiri dari bermacam-macam ada yang berdasarkan warna pantone, warna proses dan standart warna lainnya.
Kalau customer anda cerewet dengan warna, saya sarankan mempunyai color chart sebagai alat bantu.
Hal-hal yang dibahas tersebut masih sebagian dari hal yang berkaitan dengan warna supaya hasil cetak offset berkualitas.
Kesalahan-kesalahan tersebut bisa Anda minimalkan dengan bekerja sama dengan percetakan offset yang berkualitas.
Salah satu hal yang harus Anda perhatikan seperti yang saya sampaikan dalam postingan sebelumnya.
Permasalahan dalam cetak offset banyak dan kompleks sehingga postingan ini tidak bisa mencovernya.
Hal-hal tersebut di atas harus reseller perhatikan karena cetakan yang baik tergantung juga dari designnya, salah satunya juga pemilihan warna yang sesuai.
Percetakan yang bagus bisa menghasilkan cetakan yang bagus tetapi itu juga tergantung juga dari designnya.
Design yang bagus bisa menghasilkan cetakan bagus tetapi design yang jelek tidak bisa menghasilkan cetakan bagus seberapapun jagonya percetakan offset itu.
Anda bisa berkonsultasi langsung ke saya melalui whatsapp di kanan bawah 👇bila membutuhkan konsultasi dan saran tentang cetak offset.
Sekian.
Daftar Pustaka
Basic Printing, Anne Dameria, hal 60-62